Usulan moge masuk toll menghasilkan ketidakpuasan pada pemilik moge
karena usulan tersebut ditolak mentah-mentah Kapolri, meski sebelumnya
pengurus klub moge menjamin jika anggotanya akan tertib di tol karena
semua telah dibekali pelatihan safety riding.
bukan masalah di toll yang SF bahas karena sudah banyak yang bahas soal ini. Masalah pelatihan safety riding itu loh…
syarat ini perlu di acungi jempol, dengan
pelatihan safety riding member punya bekal info keselamatan di jalan,
lebih taat aturan dengan kata lain tau mana yang boleh dan tidak.
Menurut SF syarat ini harusnya menjadi Wajib Hukumnya bagi calon anggota
klub… Kalau perlu saat pendaftaran pendirian komunitas/klub baru pada
dinas terkait disyaratkan punya sertifikat safety riding setiap anggota
yang terdaftar. Jangan seperti sekarang yang carut marut ga jelas…
Komunitas/klub sport fairing mayoritas SENGAJA lipat spion bahkan
melepas permanen spionnya, ada klub Thai look yang pake ban sepeda,
masih SF jumpai member klub yang pake asesori haram seperti strobo dan
TOA … Saat ditilang caci maki polisi tapi kendaraannya di modif seperti
motor polisi….
Namun selain pelatihan safety riding, pembinaan mental kudu
ditekankan… misalnya pemberian sangsi jika membernya bermasalah dijalan…
biar ga ada lagi pemoge yang masuk busway/ jalur mobil, ga ada lagi
turing arogan, ga ada lagi tawuran, ga ada lagi yang kelengkapan
kendaraannya ga lengkap (atau berlebihan). satu saja anggota bermasalah
maka nama baik klub/komunitas akan tercemar. Karena itu kudu benar-benar
menyaring calon member baru.
Semoga bermanfaat bagi para rider
BalasHapusMakasi kaka sangat bermanfaat :)))
BalasHapusTerima kasih ya, semoga anda juga safety Riding👍
Hapus